Rabu, 14 Agustus 2013

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL) BIMBINGAN DAN KONSELING



Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi menyangkut upaya memfasilitasi mahasiswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tgas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, social, dan moral spiritual). Dapat dipastikan bahwa selama penyelenggaraan bimbingan dan konseling itu dijumpai berbagai problematika yang mewarnai proses pelaksanaan yang melibatkan banyaka hal (Salahudin, 2010).
Problematika bimbingan dan konseling bukan disebabkan factor eksternal, tetapi pada dasarnya bersumber dari factor internal. Bimbingan dan konseling hingga kini masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Pandangan ini timbul karena kurangnya profesionalitas dan dedikasi yang tinggi dari orang- orang menekuni bidang bimbingan dan konseling (Saefudin, 2010)
 Kegiatan pembelajaran di lingkungan pendidikan baik di sekolah maupun di perguruan tinggi, kita dihadapkan pada berbagai karakteristik peserta didik yang beranekaragam. Ada peserta didik yang menempuh kegiatan belajar secara lancar dan prestasi yang baik pula, namun di pihak lain ada juga peserta didik yang mengalami berbagai hambatan dan kesulitan dalam kegiatan belajarnya sehingga menjadikan prestasi belajar yang di bawah standar. Kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik ini dapat tampak pada manifestasi perilaku yang tidak wajar, baik dari spek psikomotor, kognitif maupun aspek afektif. Untuk dapat mengidentifikasi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam hal belajar, perlu adanya kriteria yang menjadi patokan dalam menentukan batasan kesulitan yang sedang dihadapinya ( Sudrajat, 2008)
Dalam menghadapi permasalahan dan kesulitan belajar ini sangat dibutuhkan peranan dari guru ataupun dosen yang aktif dan professional terhadap anak didiknya. Dimana peran guru ataupun dosen memberi dampak yang sangat besar terhadap perkembangan dan besarnya masalah belajar yang dihadapi anak didik. Agar seorang dosen maupun guru dapat mengatasi masalah yang di alami oleh anak didik maka perlu kiranya untuk mengetahui dan memahami kriteria, batasan masalah belajar, fakor penyebab, gejala yang ditunjukkan oleh anak didik tersebut ( Sudrajat, 2008)
Peranan wali (pembimbing) akan sangat berpengaruh dalam mahasiswa berinteraksi dalam kegiatan perkuliahan. Mahasiswa cenderung untuk menyelesaiakan kesulitan-kesulitan dalam menghadapi permasalahan kelancaran studi ini dengan meninggalkan perkuliahan. Tentunya hal ini tidak perlu terjadi karena mahasiswa harus memiliki kemandirian dalam menentukan tujuan hidupnya. Dosen pembimbing (wali) mempunyai peranan penting dalam memberikan/ membentuk kemandirian mahasiswa. Hal ini sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan pada pembimbing (wali). sebagai bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikannya adalah melaksanakan tugas pendidikan secara professional. Pembagian tugas terhadap dosen wali untuk melaksanakan bimbingan terhadap mahasiswa bukan hanya terbatas pada kontrak studi, tetapi harus dapat memberikan pemahaman sikap belajar sebagai orang dewasa yang mandiri ( Prayitno, 2004)
Pemahaman dosen wali terhadap konsep bimbingan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya membentuk sikap belajar mahasiswa. Kemampuan dosen wali dalam melaksanakan bimbingan perwalian ini memerlukan aspek-aspek perangkat administrasi yang mendukung. Pengembangan sistem perwalian dapat menggunakan perkembangan teknologi komunikasi informasi seperti web site, SMS. Hal ini memerlukan kesiapan baik mahasiswa maupun dosen wali dalam menggunakan teknologi tersebut. Sikap terbuka dari mahasiswa dan dosen wali tentunya hal mutlak yang diperiukan oleh mahasiswa. Tugas dosen wali cukup penting sebagai penasehat akademik (Prayitno, 2004). Menurut Sukardi (2008) mengemukakan bahwa, bimbingan dalam arti yang luas ialah bantuan yang diberikan pada seseorang atau sekelompok orang yang memerlukannya supaya dapat melihat, menemukan dan memecahakan masalahnya, sehngga mereka dapat hidup Iebih baik dan berguna bagi keluarga, masyarakat dan semuanya. Salahudin (2010) mengemukan bahwa bimbingan konseling sebagai suatu proses membantu individu untuk belajar bagaimana memecahakan masalah tertertentu yang menyangkut hubungan antar pribadi, emosional dan pengambilan keputusan, Dari pernyataan tersebut dapat diinterpretasikan sikap belajar mahasisiwa sangat memerlukan bimbingan secara langsung melalui tindakan konkrit. Baik menyangkut hunbungan pribadi, maupun administars. Sikap belajar positif memerlukan sistem keterbukaan dari kedua belah pihak agar kemandirian dalam pemahaman diri terhadap tujuan belajar, penerimaam diri, sikap jujur, disiplin terhadap waktu belajar, dalam menyelasaikan mata kuliah, dapat tercapai secara optimal.
Peranan dosen dalam upaya membangun sikap belajar yang positif dapat diartikan sebagai usaha untuk menyelesaikan permasalahan-permasalah akademis yang disebabkan baik secara prosedur akademis maupun permasalahan non akademis. Menurut Syamsu Yusuf (2008) mengatakan bahwa masalah-masalah utama mahasiswa dapat dikategorikan ke dalam beberapa aspek yaitu : masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir, masalah keluarga, dan masalah dalam kelompok sebaya. Dari uraian tersebut pada dasarnya upaya memberikan bimbingan adalah untuk memberikan batuan bagi tercapainya keberhasilan mahasiswa dalam penyelesaian studi. Peranan bimbingan yang paling utama adalah membangun sikap belajar. Untuk hal tersebut diperlukan suatu keterbukaan dari dosen wali dan mahasiswa. Peranan dosen wali untuk dapat menyelesaikan masalah pembelajaran ini memerlukan iklim yang komunikatif dalam pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Dalam keseluruhan proses belajar-mengajar terjadilah interaksi antara bberbagai komponen. Masing-masing komponen diusahakan saling pengaruh-mempengaruhi sedemikian hingga dapat tercapai tujuan pendidikan dan pengajaran. Salah satu komponen yang utama adalah siswa, hal ini dapat dipahami karena yang harus mencapai tujuan (atau yang harus berkembang) adalah system dan oleh karena itu siswalah yang harus belajar. Sehingga pemahaman terhadap siswa adalah penting bagi pendidik maupun pembimbing agar dapat menciptakan situasi yang tepat serta member pengaruh yang optimal bagi siswa untuk dapat belajar yang berhasil (Slameto, 2003).
Seperti telah dikemukakan bahwa belajar ini banyak sekali aspek-aspeknya, maka masalah yang timbul dari perbuatan belajarpun banyak pula, baik bagi murid-murid (pelajar), mahasiswa maupun bagi guru atau sekolah. Bagi mahasiswa atau murid akan timbul masalah-masalah belajar seperti tidak tahu belajar yang efektif, tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar, tidak tahu tujuan sekolah, tidak ada semangat dalam belajar(motivasi belajar), sering membolos, takut mengalami kegagalan, tidak senang terhadap guru (dosen) mengajar, merasa takut terhadap guru (dosen), merasa rendah diri, dan konflik dengan orang tua (Widyatun, 2009)
Dalam kegiatan pembelajaran di lingkungan pendidikan baik di sekolah maupun di perguruan tinggi, kita dihadapkan pada berbagai karakteristik peserta didik yang beranekaragam. Ada peserta didik yang menempuh kegiatan belajar secara lancar dan prestasi yang baik pula, namun di pihak lain ada juga peserta didik yang mengalami berbagai hambatan dan kesulitan dalam kegiatan belajarnya sehingga menjadikan prestasi belajar yang di bawah standar. Kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik ini dapat tampak pada manifestasi perilaku yang tidak wajar, baik dari spek psikomotor, kognitif maupun aspek afektif. Untuk dapat mengidentifikasi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam hal belajar, perlu adanya kriteria yang menjadi patokan dalam menentukan batasan kesulitan yang sedang dihadapinya (Slameto, 2003)
Dalam menghadapi permasalahan dan kesulitan belajar ini sangat dibutuhkan peranan dari guru ataupun dosen yang aktif dan professional terhadap anak didiknya. Dimana peran guru ataupun dosen memberi dampak yang sangat besar terhadap perkembangan dan besarnya masalah belajar yang dihadapi anak didik. Agar seorang dosen maupun guru dapat mengatasi masalah yang di alami oleh anak didik maka perlu kiranya untuk mengetahui dan memahami kriteria, batasan masalah belajar, fakor penyebab, gejala yang ditunjukkan oleh anak didik tersebut (Salam, 2004)
Individu merasakan kesulitan dalam menghadapi kegiatan belajar ketika tinggal dipondok pesantren yaitu dalam membagi waktu belajar, klien tidak bisa membagi waktu antara kegiatan dipondok pesantren dengan belajar untuk kuliahnya dengan baik sehingga membuat hasil belajarnya turun dan tidak mendapatkan beasiswa lagi. Sedangkan ketika klien masih tinggal dikos klien bisa mendapatkan beasiswa dikarenakan tidak begitu banyak kegiatan dan bisa membagi waktu belajarnya.

Senin, 13 Mei 2013

CURAHAN HATIKU

Dear * my parents*

Saat diri ini lelah menghadapi semua ini,
Saat diri ini sudah muak menghadapi kenyataan hidup
Hanya kalian lah yang setia medengarkan keluh kesahku,
kalian tidak pernah menyalahkan aku,
Kalia tidak pernah menghujatku...
Bahkan Semenjak kini aku  beranjak dewasa kalian tidak pernah sekalipun memarahiku
Di Saat aku menangis dipangkuanmu ibu, rasa iba dan haru pun akan menyelimuti hatimu, disaat itulah aku tahu engkau adalah malaikatku.
Rasa Cinta dan kasih sayang kalian begitu tulus, ikhlas dan mungkin tak akan ada ketumui rasa itu selain cinta kasih kalian.
Perjuangan kalian sangat besar demi masa depanku
Demi meraih apa yang di cita-citakan anakmu,
Kalian  rela melakukan apapun untuk itu,
Tak peduli apapun yang terjadi,
Tak peduli seberapa rintangan yang kalian hadapi

Ibu....
Ayah.....Kalian adalah PERMTA hATI KU
Terimakasih sudah menjadikan aku seperti ini,...
Sudah menjadikanku sedewasa ini,
Aku bahagia terlahir dari rahimu ibu,..
Aku bangga mempunyai ayah sepertimu,...
Dan aku akan menjadi Anak Yang Membanggakan buat Kalian....

Doaku"
Ya ...ALLAH..Ya Rabb....
Limpahkanlah rizki yg melimpah,
Berikan kesehatan kepada orang tuaku
Agar nanti mereka menyakikan kesuksesan ku ...
Limpahkan rahmad dan barakahmu untuk keluarga kami
Semoga kami menjadi keluarga yang bahagia duania akhirat
Menjadi Keluarga sederhana yang selalu mensyukuri setiap nikmat yang engkau berikan ya ALLAH......



*LOVE U MY PARENT'S*

SIKLUS KEHIDUPAN REPRODUKSI WANITA


MENSTRUASI

TUHAN menciptakn wanita berbeda dengan laki-laki dan perbedaan ini sudah ada sejak lahir. Pada wanita ada rahim, pangkal rahim, ovarium, dan saluran telur (tuba fallopi) yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Bgian dada wanita pun berbeda dengan laki-laki. Bagian inilah yang menjadi salah satu keistimewaan wanita.

Berkaitan dengan keistimewaan pada wanita, orang akan menjunjung tinggi derajat dan martabat wanita bila dalam kehidupanya berhasil mencetak generasi penerus yang betaqwa kpada tuhan dan berguna bagi keluarga, bangsa dan negara, serta membawa kebahagiaan bagi keluarga. Sebaliknya orang akan memandang rendah derajat dan martabat wanita bila wanita menyalahgunakan keistimewaanya dengan melakukan tindakan yang tidak terpujiatau menjual kehormatan dan tidak menjaga kesucianya.
Proses kewanitaan sendiri dimulai dari masa akil baliq (ubertas 9 tahun- 15 tahun), yaitu berkembangnya semua kelenjar yang ada di tubuh wanita, termasuk berkembangnya semua organ kewanitaan dan fungsinya, antara lain pinggul membulat, buah dada mulai berkembang dan kadang kadang timbul jerawat. Pada masa ini biasanya, wanita mulai mengalami menstruasi. Masa selanjutnya adalah masa kehamilan dan persainan dan diakhiri dengan menoupause.

Apa itu MENSTTRUASI.....??????

 Menstruasi adalah perubahan fisiologis pada tubuh wanita yang terjadi secaraberkala, setiap bulan berupa pelepasandinding rahim (endometrium) yang ditandai dengan keluarnya darah lewat vagina. Wanita memiliki 2 ovarium yang masing-masing menyimpan 200.000 sampai 400.000 sel telur yang belum matang.
Ketika sel telur tersebut matang maka sel telur akan dilepas dari ovarium, kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi.Jika sel telur yang dilepaskan tersebut tidak dibuahi maka dinding rahim (endometrium) akan meluruh dan terjadilah menstruasi.

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 – 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.
 Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.

gangguan pada MENSTRUasi
GangguanNyeri Perut Disminore
 Banyak wanita mengalami ketidak nyamanan fisik pada masa sebelum atau pada saat menstruasi datang. kadang kadang gangguan tersebut menyebabkan seorang wanita tidak dapat melakukan pekerjaan sehari-hari. Gangguan sakit pada menstruasi disebut dysminore. hal ini terjadi terutama pada awal masa dewasa sampai sesudah menikah.
Gejala-gejala yang sering terjadi berupa :
  • payudara bengkak dan terjadi nyeri
  • perut bagian bawah nyeri
  • mudah tersinggung
  • kram perut karena konstruksi otot-otot rahim
  • sakit kepala
  • mudah letih
  • hidung tersumbat dll .
Gangguan Siklus Menstruasi
 Gangguan haid seringkali terjadi pada sebagian wanita. Haid bisa datang dua kali dalam sebulan, namun di bulan-bulan berikutnya tidak haid.Dapat juga haid normal namun menderita sakit yang luar biasa. Padahal seharusnya haid datang tanpa mengganggu.

Haid adalah darah kotor dan selaput lendir rongga rahim yang terlepas dengan sendirinya akibat perubahan kadar hormon estrogen dan progesterone, yang akan keluar dari rahim melalui liang vagina. Selaput lendir yang lepas tersebut akan diubah oleh zat yang terkandung di dalamnya menjadi lendir. Pembuluh darah di bagian dasarpun akan terkelupas sehingga terbuka, dan darah mengalir ke luar. Kadang-kadang karena sesuatu, selaput lendir belum sempurna menjadi lendir karena misalnya selaput lendir yang terlalu tebal, sehingga darah haid yang keluar akan bergumpal-gumpal. Setelah haid selesai, akan tumbuh selaput lendir baru yang akan terus berkembang hingga mencapai tingkat ketebalan tertentu. Haid akan berlangsung selama beberapa hari, berhenti selama beberapa minggu, dan kembali lagi seterusnya sampai wanita mengalami menopause.

Siklus haid yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak haid yang setiap bulannya relatif tetap yaitu selama 28 hari. Jika meleset pun, perbedaan waktunya juga tidak terlalu jauh berbeda, tetap pada kisaran 20 hingga 35 hari , dihitung dari hari pertama haid sampai bulan beriutnya. Lama haid dilihat dari dasah keluar sampai bersih, antara 2 – 10 hari. Darah yang keluar dalam waktu sehari belum dapat dikatakan sebagai haid. Namun bila telah lebih dari 10 hari, dapat dikategorikan sebagai ganguan. Jumlah darah haid yang lkeluar perhari adlah 60 – 80 cc, atau tidak lebih dari 5 pembalut yang terisi penuh.


Ketidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh. Atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena faktor lainnya seperti stres, kelelahan,dan penggunaan kontrasepsi.

Tingkat kesuburan seorang wanita dapat dilihat dari ada tidaknya produksi sel telur dalam tubuh. Seorang wanita dikatakan subur jika ia mampu memproduksi sel telur sebulan sekali, mematangkan telur, dan mengeluarkan telur yang masih setengah matang dari indung telur. Pematangan sel telur dan keluarnya sel telur dari indungnya merupakan kerjasama dari otak, indung telur, dan kelenjar buntu di otak yang disebut sebagai hipofisis. Hipofisis mengeluarkan hormone gonadoptropin yang terdiri dari hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone). Hormon FSH memiliki fungsi mempercepat pematangan telur, sedangkan LH menyempurnakan proses pematangan telur hingga dapat mendekati permukaan indung telur untuk dilepas. Jika tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam, sel telur ini akan mati.

Setiap gangguan pada hormon FSH dan LH tidak akan menyebabkan terbentuknya sel telur. Jika demikian, hormon estrogen dan progesteron juga tidak akan terbentuk sebagaimana seperti seharusnya.

Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal. Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan. Dan dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.

SEMOGA BERMANFAAT ........*_* 

Rahasia SEHAT dan CANTIK sampai USiLa

Kerutan Wajah ....

Ohh TIDAAAAAKKKKKKKK............!!!!!!



UUpssss.....hehhe...Gak mau kan muka mulusmu cepet keriput ..
makanya yukmari pemirse kita  liat Tips..Tips dri aku.... CeKidott...kidott....

Wajah merupakan bagian unik tubuh kita, pada bagian ini terdapat 120 otot yang melekat pada kulit, tendo atau tulang yang dapat menunjukan ekspresi atas sentuhan dan perasaan si empunya wajah. ada kata kata mutiara " Mata adalah cermin perasaan". Namun kenyataanya, otot sekitar mata pun turut berperan. dengan kedipan sedikit saja, tersirat rasa senang, serius, ataupun marah yang yang disembunyikan. tidak hanya mata yang dapat mencerminkan perasaan, gerakan-gerakan dari bibir juga dapat menunjukan bermacam-macam emosi yang berfariasi. Bergetarnya rahang menunjukan perasaan marah dan mengerutnya kening menandakan konsentrasi. Kerutan terjadi karena kontraksi otot wajah walaupun sebagian kerutan mungkin merupakan bagian permanen wajah. 
Faktor-faktor penyebab kerutan wajah 
1. faktor alamiah
faktor biologis penuaan menyebabkan berkurangnya kelembapan kulit yang diikuti dengan berkurangnya kolagen dan jaringan elastis. 
2. sinar matahari
sinar matahari langsung mengenai wajah secara terus menerus menimbulkan efek penuaan pada wajah. sinar matahari dapat menyebabkan kerutan kerusakan kulit sehinga timbul kerutan-kerutan pada wajah. anda dapat mencegah kontak langsung matahari dengan mengoleskan "sunblock"
3. ekspresi wajah
disamping sinar matahari yang memberikan kontribusi yang cukup banyak terhadap kerutan-kerutan wajah, ekspresi wajah bisa menyebabkan kerutan-kerutan yang akan tercetak di wajah, oeh karena itu, diharapkan beberapa lipatan yang dalam memang dapat dicegah dan dapat diterapi. kerutan wajah dapat dikurangi dan diminimalisir dengan mencegah kebiasaan mudah marah, glisah, gugup dan takut.
satu hal penting yang harus dibiasakan adalah TERSENYUM disepanjang hari hari anda. saat anda tersenyum, hanya sedikit otot-otot yang digunakan untuk berkerut. 
4. merokok
merokok memberikan konstribusi keriput pada wajah. anda dapat melihat bahwa pada orang yang sudah lama merokok akan terlihat lipatan-lipatan pada wajah pada perokok usia 40 tahun tampak sama dengan lipatan-lipatan wajah yang bukan perokok usia 60 tahun. Biasanya,pada perokok lipatan-lipatan kecil menyebar dari atas sampai ke bawah bibir. Gambaran cakar ayam akan tampak pada perokok, juga garis-garis yang dalam akan tampak kotor dan kelabu karena adanya penimbunan nikotin pada pembuluh darah keecil. ada banyak masalah kesehatan yang disebabkan oleh rokok. BERHENTILAH MEROKOK sekarang juga.
5. posisi tidur
Semakin bertambah usia manusia semakin banyak permasalahan yang muncul terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Ya ibarat mesin semakin tua umurnya semakin banyak onderdil yang aus. Begitu juga kulit manusia terutama kulit wajah, keriput menjadi masalah yang muncul pada kulit wajah seiring dengan pertambahan umur.
Rata-rata orang menggunakan sperempat sampai sepertiga hidupnya atau umurnya untuk tidur, jadi jika usia anda mancapai 60 tahun maka anda akan menghabiskan waktu untuk tidur selama 15-20 menit, tentunya anda tidak memperhatikan bahwa anda telah menghabiskan waktu 6-8 jam tiap hari.
Tentunya kita tidak akan menyerah begitu saja membiarkan keriput cepat muncul di wajah kita. Banyak yang bisa kita lakukan untuk memperlambat munculnya keriput di wajah kita, antara lain memperhatikan posisi tidur. Ternyata ada beberapa posisi tidur tertentu yang membuat kulit wajah kita cepat keriput, seperti :

Posisi tidur terlentang merupakan posisi yang terbaik dibandingkan dengan posisi tidur menyamping atau tengkurap, karena pada posisi tidur menyamping atau tengkurap akan banyak permukaan kulit wajah kita yang bergesekan dengan bantal dan hal ini akan mempercepat munculnya keriput di wajah. Apabila kita suka dengan posisi tidur tengkurap atau menyamping makan upaya yang bisa kita lakukan adalah menyarungi bantal dengan kain satin yang halus. Tekstur yang halus akan mengurangi risiko munculnya kerutan di wajah.

Usahakan pada saat tidur posisi kepala lebih tinggi dari jantung, sehingga ketika bangun mata tidak terlihat bengkak karena terjadinya penumpukan cairan disekitar mata.

Jangan minum atau makan yang mengandung kafein seperti coklat atau kopi pada saat 3-5 jam sebelum berangkat tidur. Hilangkan kebiasaan minum alkohol sebelum tidur. Semua itu akan membantu kita memperoleh tidur yang lebih nyenyak.  

 






Minggu, 12 Mei 2013

KASUS GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA SAAT PERSALINAN DAN PENANGANANYA



TUGAS PSIKOLOGI
GANGGUAN KECEMASAN PADA IBU BERSALIN

Dosen pengampu : Mala Primarti, S.Psi., Psi






 
   
Disusun oleh
Nama                                       : Iva Arfiana
Nim                                          : 03012b031
Kelas/Semester                        : IA/ Semester I





PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO SEMARANG
2013



KASUS GANGGUAN  PSIKOLOGI KECEMASAN DAN KETAKUTAN YANG BERLEBIHAN YANG DIALAMI NY. ANY  DALAM PERSALINAN


Ny. any adalah seorang calon ibu yang pertama kali ini menjalani proses  kehamilanya, saat ini ny ani berumur 16 tahun (masih sangat muda) untuk proses persalinya yang pertama. Pada saat menginjak kehamilan trimester akhir Ny. any mengalami gangguan kecemasan yang berlebihan, dia sangat ketakutan akan proses persalinan yang dibayangkanya akan sangat menyakitkan, takut jika bayinya nanti meninggal, takut tidak kuat saat bersalin, takut jika di operasi, kecemasan dan ketakutan yang berlebihan tersebut hingga muncul beberapa keluhan  pusing, sakit kepala, tidak dapat tidur (insomnia), mimpi buruk sampai-sampai mengalami halusinasi yang aneh-aneh(bayinya lahir cacat).
Sehigga hal tersebut sangat berpengaruh pada saat proses persalinanya, saat mengalami tanda-tanda persalinan seperti pengeluaran lendir dan darah hal itu membuat nya panik dan bingung hingga ketakutan, dan saat memerikskan pada bidan Ny. Any tidak mau dilakukan pemeriksaan pada vaginanya, merasa takut jika diperiksa darahnya akan semakin banyak yang keluar, kesakitan, takut jika nanti bayinya meninggal. dalam proses persalinan Ny. Any mengatakan pada bidan jika dirinya takut dan cemas dan hal tersebut mempengaruhi proses persalinan hingga berlangsung lama.
Dari kasus tersebut diatas, langkahapa yang harus anda lakukan sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan dan pertolongan kepada kasus Ny. any tersebut ??

PENANGAN GANGGUAN PSIKOLOGIS DARI KASUS DIATAS
Saat menghadapi persalinan, terutama untuk wanita yang baru akan memiliki anak pertama merupakan suatu pengalaman baru dan merupakan masa-masa yang sulit bagi seorang wanita. Tidak mengherankan, calon ibu yang akan melahirkan pertama kali diselimuti perasaan takut, panik, dan gugup. Kecemasan yang terjadi pada wanita yang akan memiliki bayi, umumnya disebabkan karena mereka harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan fisik dan psikologis bayi yang banyak menyita waktu, emosi dan energi, sementara itu seorang wanita tetap dibebani untuk mengurus kebutuhan rumah tangga. Pada saat cemas individu akan sangat sulit untuk menyesuaikan diri baik dengan dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan.
Menjelang persalinan, banyak hal mengkhawatirkan muncul dalam pikiran ibu. Takut bayi cacat, takut harus operasi, takut persalinannya lama, dan sebagainya. Terlebih bila sebelumnya ada teman atau kerabat yang menceritakan pengalaman bersalin mereka, lengkap dengan komentar yang menyeramkan. Alhasil, bukannya tenang, ibu yang hendak melahirkan jadi tambah cemas. Apalagi jika persalinan pertama. “Selain manusia tidak lepas dari rasa khawatir, calon ibu tidak tahu apa yang akan terjadi saat persalinan nanti. Jangankan persalinan pertama, persalinan yang kelima pun masih wajar bila ibu merasa khawatir.”
 1. Peran Bidan
Maka dari itu peran bidan sangat dibutuhkan disini,  yaitu memberi konseling dan pendekatan secara teurapetik, memberi penjelasan kepada Ny. Any dan keluarga bahwa proses yang dialami nya adalah hal yang normal dialami wanita yang akan bersalin,memberikan arahan dan dukungan bahwa dalam pemeriksaan yang dilakukan tadi bidan tidak menemui gejala yang tidak normal, sehingga ibu tidak perlu merasa ketakutan terjadi kegawatan saat bersalin karena kecemasan yang berlebihan akan menyebabkan kegawat daruratan pada ibu dan bayinya saat proses persalinan.
Adapun cara-cara mengatasi masalah psikologis pada Ny. Any saat persalinan, yaitu:
memberikan konseling degan cara :
a.       Menjalin hubungan yang mengenakan dengan klien.
b.      Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang positif.
c.       Kehadiran
Merupakan bentuk tindakan aktif keterampilan yang meliputi mengatasi semua kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total kepada Ny. Any. Bidan dalam memberikan pendampingan pada Ny. Any yang bersalin difokuskan secar fisik dan psikologis.
d.      Mendengarkan
Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan yang dialami Ny. Any.
e.       Sentuhan dalam pendampingan ibu yang bersalin
Sentuhan bidan terhadap Ny. Any akan memberikan rasa nyaman dan dapat membantu relaksasi. Misalnya: ketika kontraksi Ny. Any merasakan kesakitan, bidan memberikan sentuhan pada daerah pinggang ibu. Sehingga ibu akan merasa nyaman.
f.       Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan
Merupakan upaya untuk memberikan rasa percaya diri pada ibu bahwa ibu dapat menyelesaikan persalinanya.
g.      Memandu persalinan
Misalnya : bidan menganjurkan Ny. Any meneran pasa saat his berlangsung
h.    Mengadakan kontak fisik dengan Ny. Any untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan Ny. Any Misalnya: mengelap keringat, mengipasi , menggosok pundak y. Any.
i.  Memberikan pujian kepada Ny. Any atas usaha yang telah dilakukannya Misalnya : bidan mengatakan: “bagus ibu any, pintar sekali menerannya”.
j.    Memberikan ucapan selamat kepada ibu atas kelahiran anaknya dmengatakan  ikut berbahagia dan memberikan ucapan selamat telah berhasil melalui proses persalinan dengan gangguan kecemasan dan ketakutan-ketakutan yang menghantuinya.
2.    Support Keluarga
Dukungan selama proses persalinan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil dan akan bersalin, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil dan melahirkan. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang – orang terdekat.
Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan tempat tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi ibu bersalin. Wanita bersalin sering kali mempunyai ketergantungan terhadap orang lain disekitarnya terutama pada ibu primigravida (pertama kali hamil dan melahirkan). Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua, dan senantiasa menunggu proses persalinan, memberi dukungan/suppport pada wanita yang akan bersalin
Dukungan Keluarga Dapat Berbentuk :
a.       Ayah dan ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan dan proses persalinan.
b.      Ayah dan ibu kandung maupun mertua menemani proses persalinan.
c.       Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi.
d.      Adanya ritual adat istiadat yang memberikan arti tersendiri yang tidak boleh ditinggalkan.
3.    Suami
Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Suami sebagai seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat hamil sampai proses persalinan wanita mengalami perubahan baik fisik maupun mental. Tugas penting suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap saat dan setiap masalah yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama mengalami kehamilan sampai proses persalinan.
Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan sampai proses persalinan, sudah pasti akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya sesosok “manusia mungil” di dalam perutnya. Bahkan, keikutsertaan suami secara aktif dalam kehamian sampai proses persalinan dapat menjamin keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami dalam masa-masa kehalinan sampai persalinan.
Pada saat proses persalinan suami sangat dianjurkan untuk menemani istri sampai proses persalinanya selesai, hal ini dilakukan untuk memberi dukungan, semangat/support kepada istri agar dapat kuat mengejan dengan maksimal hingga proses pengeluaran bayi dan placenta berjalan normal. selain itu kehadiran suami disamping istri yang melahirkan mampu membuat perasaan takut yang berlebihan yang dialami istrinya dapat hilang, belaian dan sentuhan juga sangat dianjurkan pada suami untuk memberi motivasi pada istrinya yang menahan kesakitan dalam proses persalinan.

4.    Lingkungan
Dukungan Lingkungan Dapat Berupa :
a.       Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu – ibu pengajian.
b.      perkumpulan/ kegiatan yang berhubungan dengan sosial/ keagamaan.
c.       Membicarakan dan menasehati tentang pengalamaan melahirkan.
d. Adanya diantara mereka yang bersedia mengantarkan ibu periksa ke bidan saat mulai merasakan tanda-tanda persalinan.